PUAKHI - Dalam ceramah Ustadz Abdul Somad.,Lc akrab UAS dipanggil di anggap rasis dalam ceramahnya di tv sehingga menimbulkan kontraversi dari kalangan non-muslim, namun kita ketahui dalam menimba ilmu dari kairo(mesir: al-azhar) - Presiden Pertama(Soekarno) juga masih ada andil pada universitas Al-Azhar sehingga masih dikenal hingga saat ini.
Ingat betapa banyak orang menghina, mencemooh Agama Islam
1. Latar Belakang UAS
Mengingat masih merupakan bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I. Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran. Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan. Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun. Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996. Tahun-tahun berikutnya antara 1996–1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002. Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI (bahasa Prancis: Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah (bahasa Prancis: Etablissement Dar El Hadith El Hassania, Arab: ﻣﺆﺳﺴﺔ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺤﺴﻨﻴﺔ), ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa. Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing. Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (bahasa Prancis: Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies) yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.
2. Latar Pendidikan UAS
Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan formal terakhir saat ini hingga jenjang master dalam bidang Ilmu Hadis, secara terturut-turut pendidikannya dapat dituliskan sebagai berikut:
SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990
Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993
Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996
S1 Al-Azhar, Mesir, 2002
S2 Dar El Hadith El Hassania, Kerajaan Maroko, 2006
KARENA VIDEO DIBAWAH INI
🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗
🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗🔗
Ini adalah isi dari postingan jemmy ruddy:
Ustad ABAL2,, AJARANNYA PENUH DGN KEBENCIAN, TIDAK BISA MENERIMA PERBEDAAN,, selalu merasa agamanya yg paling benar yg lain KAFIR,, DALAM salah satu CERAMAH NYA DIKATAKAN DIKAYU SALIB ADA JIN yg MEMBUATNYA MERINDING ,, USTAD SESAT dan SANGAT MENYESATKAN,,, USTAD RASIS DAN ANTEK TERORIS ( SEWORD ),, utk USTAD YG BERPERILAKU SESAT SEPERTI INI SEBAIKNYA DIAPAKAN YA?,, LEBIH BAIK DI AMPUNI SAJA YA,,
dan ini pengaduan dari Birgaldo Sinaga:
Negara Harus Hadir Menyelesaikan Ucapan Penghinaan dan Kebencian Abdul SomadOleh: Birgaldo Sinaga
Sejarah ribuan tahun mencatat hinaan, nistaan, cemoohan, ejekan pada Yesus Kristus tdk mengurangi kemuliaan Yesus.
Hinaan, ejekan dari Abdul Somad yang mengatakan salib patung Yesus Kristus itu adalah jin kafir tidak akan membuat kita berfatwa halal darahnya. Tidak. Tidak ada dalam ajaran Kristen seperti itu.
Yang membuat kita sebagai sesama anak bangsa miris dan sedih adalah ucapannya itu akan menyemai bibit kebencian baru. Perbedaan sebagai rahmat Ilahi dijadikan musuh yang harus dimusuhi. Keberagaman sebagai keniscayaan dianggap sesuatu yang aneh. Tidak lagi saling menghargai saling melengkapi.
Kita tahu terorisme bermula dari intoleransi. Ketika orang berubah menjadi intoleran perlahan ia juga akan berubah menjadi radikal. Intoleransi bermula dari penolakan pada nilai pluralisme atau keberagaman. Kebhinekaan. Penolakan pada nilai pluralisme ini dimulai dari faham yang menilai orang di luar kelompoknya adalah salah, sesat, pendosa, kafir, setan, iblis, penyembah berhala, jahat dlsb.
Pada suatu titik tertentu, jika ini terus membesar akan terjadi titik singgung yang saling bergesekan. Ini bak bara api dalam sekam. Yang jika dipandang sepele akan membakar hubungan persaudaraan sesama anak bangsa.
Untuk itu, negara harus hadir. Negara harus cepat bertindak.
Negara itu diwakili oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Presiden Jokowi sebagai kepala negara kepala pemerintahan punya mandat menjaga nilai Pancasila ini.
Negara harus melihat ucapan Somad itu bak racun yang sedang menularkan virus perongrongan pada nilai Indonesia kita. Nilai kebhinekaan tunggal ika. Nilai persatuan Indonesia kita.
Jika negara membiarkan dan mendiamkan masalah ini, menganggap angin lalu dan tidak bersikap, percayalah suatu saat ketika magma api kebencian dan intoleransi itu membesar, ledakan dan letupan akan terjadi.
Dan jika itu terjadi, sia-sialah semua yang kita bangun selama ini.
Saya mendesak negara turun tangan menyelesaikan persolaan ini.
Salam perjuangan penuh cinta
Birgaldo Sinaga
Post a Comment
Silahkan beri masukan kritik dan saran terbaik-mu