Showing posts with label Cerita. Show all posts

PUAKHI (Aceh Timur) -  Putri Dewi Nilaratih (14) siswi SLTP 4 Peureulak ini terpaksa diantarkan pulang oleh temannya ke rumah akibat sakit perut saat proses belajar mengajar di sekolahnya. Putri tampak lesu dengan wajah agak keluh seperti tampaknya menahan sakit.

Saat ditanyakan gurunya, sambil meneteskan air mata Putri bercerita, bahwa ia tidak sarapan sewaktu pagi saat mau berangkat ke sekolah, sehingga merasa perih dan harus pamit beranjak pulang. Saat disarankan agar sarapan terlebih dahulu sebelum ke sekolah, dengan nada sedih ia mengatakan di rumah tidak mempunyai beras, sehingga tidak makan.

"Bukan tak mau makan, tetapi di rumah tak ada beras," jawab Putri sambil mengusap air matanya dengan jilbab sekolah yang tampak telah usang. Tidak lama berselang setelah diberikan makanan oleh sekolah, ia pun diantar pulang.
Putri adalah anak keempat dari enam bersaudara pasangan Suparno dan Mariani yang tinggal di Dusun Tualang Masjid Desa Tualang, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur.

Ia termasuk siswi yang rajin dan cerdas di sekolahnya. Menurut gurunya kecerdasan Putri di atas rata-rata, dan selama ini ia tidak pernah mengeluh dengan kondisi apapun saat di sekolah. "Ia rajin pergi sekolah, dan baru ini mengeluh akibat sakit perut saat belajar tadi, katanya ia tadi tak sarapan," cerita Nurul Fadilah (27) salah seorang guru di sekolah Putri kepada MODUSACEH.CO.

Berawal cerita itu pula, media ini pun mencoba menelusuri jejak ke rumah siswi itu, selang beberapa saat setelah melewati sebuah jembatan baru dari pasar Peureulak menuju seberang sungai di Desa Tualang, tampak sebuah rumah kecil mungil yang beratap daun rumbia, dengan kondisi dapur yang telah bocor dan lapuk akibat termakan usia.
Suparno ayah Putri, dia tidak mempunyai pekerjaan tetap, terkadang harus pergi keluar kota bekerja apa saja demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Saat ditemui MODUSACEH Putri sedang istirahat yang ditemani kakak dan adik perempuannya yang masih kelas 1 SD. "Ayah ada sudah keluar sebentar, biasanya ayah kerja di Banda, karena ini mau dekat hari raya ayah pulang sebentar," ucap Putri.

Cerita Putri hari ini bukanlah akhir dari kisah pilu seorang  anak di Indonesia, yang terus berjuang dalam kondisi perut kosong demi mencapai cita-cita. Menjelang perayaan 74 tahun kemerdekaan negara ini, seakan 'kemerdekaan' untuk sejengkal perut pun masih sangat susah untuk sebagian rakyat pelosok di negeri ini.



Sebelum merdeka sebagian besar suku-suku asli di nusantara belum mengenal busana modern seperti kemeja, kebaya, kaos, rok, celana, jas, dasi, dan topi. Adapun baju lengan pendek, baju lengan panjang (kemeja), kaos, rok, celana jeans, celana pendek, jas, dasi, dan topi adalah budaya barat yang diperkenalkan oleh bangsa Belanda. Sementara baju koko, sarung, dan celana kain panjang, dan peci berasal dari budaya Melayu. Sedangkan baju kebaya biasa digunakan di kalangan suku Melayu, di lingkungan kraton di Jawa dan Sulawesi. Kebaya adalah blus tradisional yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni.

A. Sejarah
     Asal kata kebaya berasal dari kata arab abaya yang berarti pakaian, namun versi lain menyebut berasal dari kata "Kebyak" atau "Mbayak" dari masyarakat Jawa. Ada pendapat yang menyatakan kebaya berasal dari China, dari sini menyebar ke Malaka, Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang berlangsung selama ratusan tahun, kebaya diterima pada budaya dan norma setempat.


Di Pulau Jawa pengenalan kebaya seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke 13 yang dilakukan oleh para Wali Songo yang sebagian dari mereka berasal dari keturunan China. Namun ada juga pendapat mengatakan bahwa kebaya bukan berasal dari China karena pakaian asli China adalah Cheongsam yang berbeda dari kebaya. Hal ini tidak benar, karena kebaya berasal dari "Bei Zi" baju yang digunakan di zaman Dinasti Song dan Ming, sedangkan Cheongsam baru mulai dikenal sejak zaman Dinasti Ching dan Manchu. Kebaya merupakan adaptasi dari "Bei Zi" yang disesuaikan dengan kondisi iklim tropis.
Pada awal mulanya kebaya hanya digunakan oleh para bangsawan. Bentuk paling awal dari kebaya di Inddapat dilihat dari peninggalan Majapahit, kebaya dikenakan oleh para permaisuri dan selir raja yang dipadukan dengan "kemban" (baca: kemben) sehingga pembungkus tubuh perempuan aristokrat menjadi terlihat lebih sopan. Nama kebaya telah dicatat oleh Bangsa Portugis saat mendarat di Pulau Jawa dan juga telah telah dicatat oleh Thomas Stamford Raffles tahun 1817 waktu Inggris menguasai nusantara. Penggunaan brokat pada kebaya merupakan pengaruh dari Bangsa Portugis.


B. Variasi Kebaya
     Sekitar tahun 1500-1600 di Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang hanya dikenakan keluarga kerajaan. Kebaya juga menjadi pakaian yang dikenakan keluarga Kesultanan Cirebon, Kesultanan Mataram dan penerusnya Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Selama masa kendali Belanda kaum wanita Eropa mulai mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi.

Pada masa ini kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori dengan bahan sutera dan sulaman warna-warni. Sebutan "Nyonya Kebaya" diciptakan pertama kali oleh orang-orang peranakan dari Melaka. Mereka mengenakannya dengan sarung dan sepatu cantik bermanik-manik yang disebut "Kasut Manek". Kini nyonya kebaya sedang mengalami pembaharuan dan juga terkenal di antara wanita non-Asia. Variasi kebaya yang lain juga digunakan keturunan Tionghoa Indonesia di Cirebon, Pekalongan, Semarang, Lasem, Tuban dan Surabaya.


C. Kebaya dan Politik
     Penggunaan kebaya juga memainkan peran politik yang cukup penting. Kebaya telah dinyatakan sebagai busana nasional Indonesia. Tokoh politik seperti Kartini memakai kebaya. Dan peringatan hari Kartini dilakukan dengan menggunakan kebaya. Para isteri Presiden RI mulai dari Soekarno dan Soeharto menggunakan kebaya dalam berbagai kesempatan.


src.postingan di facebook


Dari postingan yang banyak di share di facebook pada sebelumnya yang telah dahulu yakni : Nenek nikah dengan Perjaka dan Kakek menikahi Gadis dan yang paling mengesan se-umuran sangat muda bila kita katakan ya telah mendapatkan restu.

Baca Juga : DOSA BESAR BAGI MENUDUH ORANG LAIN ZINA SEDANG IA TIADA LAKUKAN ITU"


menghindar dari zina bila telah mampu maka menikahlah, karena bila sudah menikah maka sudah cakap hukum pada dewasa, begitu islam memberikan kemudahan bagi umat muslim.

menghindar maksiat lebih baik mendekatkan diri ke ibadah, karena dalam mahligai ada pahala besar yang tak bisa ditiru oleh para jomblo, apalagi jomblo yang selalu aktif di dunia maya...

mereka para jomblo bukan tak mampu namun selalu mencari, mencari dan mencari...

untuk komitmenlah yang belum semua jomblo persiapkan, iya berat bila jomblo hanya menghayalnya... padahal sudah dalam ketentuan pemilik jodoh sudah diberikan rezeki sejak ijab kabul di ucap sampai diberikan keturunan.

ini pahala yang tak bisa para jomblo tiru, silahkan para jomblo dunia maya 24 jam aktif baca dan berfikirlah agar anda bisa ikuti yng baik:
1. Senyum pada pasangan kita yang sah saja dilipat gandakan pahalamu apalagi mengkecup kening istrimu bukan hanya batin yang merasakan percikan dari pahala namun rohanipun akan diberikan juga.

2. membahagiakan istri atau menjaga perasaan seorang istri saja sudah ada tabungan bagi suami kelak.

3. memberikan istri uang belanja dan perawatan bertambah lipat gandakan pahala, karena dari kebahagiaan istri terus mengalir, jadi bagi suami jangan pelit-pelit lah karena rezeki sudah di atur oleh Allah SWT ...

4. mencium tangan suami, ini bagi istri yang banyak belum tahu sehingga menyepelekan hal ini bahwa sesungguhnya ridho suamimulah yang akan membawamu ke surga, ingat pada rantai ridho.

5. anak, semakin banyak anak maka semakin banyak rezeki dan semakin pula banyak yang akan mendo'akanmu bila tiada, so jangan jadi jomblo terus ya...

6. ingat. bukan anda tak mampu namun karena pada diri anda sifat ego masih berkepanjangan sehingga orang yang mencintaimu memilih orang lain.

7. fisik tak perlu di ubah namun perlu di ubah pola pikir para jomblo dan akhlaqmu

demikian yang perlu jomblo ketahui, semoga bermanfaat.

konten nasional : DOSA BESAR BAGI MENUDUH ORANG LAIN ZINA SEDANG IA TIADA LAKUKAN ITU"



Di Desa Dusun Raja Kecamatan Ketahun , Bengkulu Utara,  lahir kambing mata satu mirip dajjal. Pertanyaan apa ini pertanda dunia tua? dari netizen bervariasi  Dan mendekati hari kehancuran, ada Netizen yang menganggap sebatas mitos dan ada Netizen sampai beberapa kali membagikan dengan Notes Imt. memohon perlindungan.


Asal-usul Dajjal Dalam beberapa hadist dijelaskan bahwa asal usul dajjal adalah seorang keturunan Yahudi. ... Secara lebih lengkap, Imam Al Barzanji juga pernah menyebut jika asal usul moyang dajjal adalah seorang dukun Yahudi (Syaqq) yang kawin dengan wanita dari keturunan jin. Moyang dajjal ini hidup di zaman Nabi Sulaiman AS.


Berikut beberapa Hadits yang menyebutkan ciri-ciri Dajjal:

1. “Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis diantara kedua matanya; Kafir (yang mampu dibaca oleh setiap muslim).” [HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933]

2. “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320]

3. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda : “Dan tidaklah diutus seorang nabi yang diikuti itu, kecuali untuk memperingatkan kaumnya terhadap Dajjal. Aku telah menerangkan ciri-cirinya bahwa ia cacat, sedangkan Tuhan kalian tidaklah cacat. Mata kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan, seolah-olah dahak yang berada di dinding kapur, sedangkan mata kirinya seperti planet yang bulat.“

4. Dalam hadits Anas, Rasulullah bersabda : “Dan diantara kedua matanya termaktub tulisan kafir“. Dan dalam satu riwayat disebutkan : “Kemudian beliau mengejanya -kaf fa’ ra’- yang dapat dibaca oleh setiap muslim“. Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah, “Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak.“

5. Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “Adapun Al-Masih Si Pendusta itu adalah buta sebelah matanya, lebar dahinya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya).”

Tempat Tinggal Dajjal sekarang

Dalam sebuah riwayat sahih yang disebutkan di dalam kitab “Shahih Muslim”, bahwa Dajjal itu telah hadir sejak lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan dis ana dijaga oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”. Terdapat hadis mengenainya.

Dari penjelasan  Hadis tersebut  jelaslah bagi kita bahwa Dajjal itu telah ada di dunia ini dan ia menunggu masa yang dimana pada masa itu ia diizinkan oleh Allah swt untuk menampakkan diri untuk menjelajahi permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah disebelah Timur bukan di Barat untuk menebarkan fitnah dan kerusakan. 

Petani Sukses

PUAKHI.COM – (Kamis, 19 Oktober 2018; Opini Orang Desa). Petani identiknya pada dunia perkebunan dan persawahan namun berbeda dengan petani yang satu ini cukup dengan duduk manis di rumah, uang dan ilmu hingga segudang.

Hanya di Puakhi layanan berita terpercaya dan membangun, dengan adanya layanan ini kami berikan manfaat untuk negeri ini yang besar.

Baca Juga :  Sate Jamur dan Sosis Lapak Si Bujang Rasanya Luar biasa Passs !!!! 38 Batanghari - Lampung Timur
          Sebut saja bapak wowo(samaran) yang tak ingin memberikan identitasnya sudah berkecimpung sejak kecil berdiri diatas tanah peninggalan ayahandanya yang berprofesi Tani dengan tanah 0.5 H yang masih kehutan-hutanan penghasilan ayahandanya saat menjadi petani, hanya 500 rupiah percocok tanam(musiman) di era 80-an. Saat usia pak wowo menginjak usia 16 tahun ayahanda berpulang ke Allah SWT.
Petani Sukses

      Kegalauan pun datang di diri bapak wowo saat itu karena ibundanya telah dahulu sebelum ayahandanya Meninggal saat pak wowo berusia 5 tahun dan satu-satunya anak laki bungsu dari 4 saudarinya, karena 3 saudarinya telah menikah dengan keadaan keluarga yang sederhana dan di atasnya saudari pak wowo masih sekolah kelas 3 SMA menghadap UN, sehingga pak wowo memutuskan untuk menjadi tulang punggung keluarganya.

Baca Juga :  Ternyata Tanaman Binahong ini Mampu Menyembuhkan 23 Penyakit yang Belum Kamu Ketahui

       Bekerja sana kemari buruh tetangganya untuk mengumpulkan modal selama 1 tahun 7 bulan untuk melanjutkan profesi ayahandanya agar kebun dapat di buka sendiri lagi yang sudah 7 bulan menganggur setelah di sewakan 1 tahun.

       Selama bertani 11 tahun tidak merasa cukup dengan keadaan masih tetap Miskin yang sudah berpisah dengan Saudarinya menikah juga 6 tahun yang lalu pak wowo belum memikirkan menikah walaupun sempat beberapa kali terlintas untuk menikah namun mengedepankan bagaimana menghidupkan, menyekolahkan anak-anaknya nanti.
Petani Sukses
        Pak wowo mencoba keluar dari persulitan itu untuk memecahkan kebingungannya ini, pak wowo mengulang ingatannya saat bertani belum juga menemukan solusinya hingga tertidur pulas sore itu.

           Suara kodok dan ciuman nyamuk terasa di kulit hitam dan kasar pak wowo lalu terbangunlah dengan malas bangun karena mimpi indahnya terganggu berenjak ke tempat tidur,,,, setelah berbaring bukanlah tidur melanjutkan mimpi yang tertunda dengan nurhalisah si tetangga cantik sama jomblo.

Baca Juga : Cara Menghapus Semua Foto di Facebook - Puakhi.com
Petani Sukses

            Dengan menyalahi diri sendiri tak bisa tidur lagi maka pak wowo pun pergi ke belakang untuk cuci muka dan membuat kopi lalu bersantai di ruang tamu dengan rokok jambunya harap-harap bisa lanjutkan mimpi yang tertunda tadi, bukan mimpi yang di dapat namun timbul permasalahan baru di tanah perkarangannya di dekat rumah penuh dengan tanaman sayuran subur yang melimpah masak di pohon, bagaimana sayuran itu dapat bermanfaat karena tak mungkin makan sayur yang sudah masak di pohon(tak segar lagi karena ke tua-an di pohon)?.... ????
“”o...ya jadikan pupuk saja!!!”” tiba-tiba suara muncul di mulu pak wowo yang masih hisap rokok jambunya hingga batuk karena menelan asap tak disengajanya.
Tapi... bagaiman buatnya??? Di benaknya bertanya-tanya.. mmmm....mmmm...mmm.. bukankah pak tarno kelompok tani di desa ini kata pak wowo bergegaslah pak wowo ke luar ingin bertemu pak tarno karena ingin tahu bikin pupuk dari limbah sayurannya.. eh... terhenti di dipan rumahnya “”kan... ini sudah malam... gak enak bertamu larut begini... siapa tahu pak tarno lagi asyik bermain dengan istrinya”” balik arahlah pak wowo untuk kembali masuk rumah.......


Silahkan nantikan kisah dan trik inspiratif dari petani sukses untuk part 2,3,4 dst........


Creat by : Abdullah Muzakir
editing by : Admin Puakhi.com

***Part 1***
.....Pending....



Kelurga Singkat Di Pesisir Barat


 Ketika malam menyapa sunyi begitu terasa, suara daun kering yang berjatuhanpun terdengar oleh telinga, hembusan angin malampun sudah tidak di rasa.

Terik matahari menjerit di antara awan yang membentang di seluruh alampun tak terhiraukan, semua yang menghampiri terasa hampa dan tiada ketenangan di dalam jiwa hanya menanti waktu dan tanggal dimana terpisah dari keluarga, tetangga yang sering menyapa, ratusan bahkan ribuan mahasiswa yang sering berjumpa bersama, sahabat dekat selalu ada setiap suka dan duka tetapi semua itu akan menjadi angan untuk bersama selama 40 hari.

40 hari yang terbayang dan terbenak dalam fikiran begitu suram berada di wilayah orang tanpa ada yang di kenal, sanak saudarapun tiada, takut, sedih, galau, gimana dan gimana selalu bertanya – tanya di dalam dada setiap mahasiswa.


Baca Juga : Mahasiswa Bahasa Sastra Arab Iain Metro Meraih Juara II di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Bangga Jadi Mahasiswa Sastra

Kini waktu dan tanggal itu semakin mendekat hitungan bulan, minggu, hari, jam bahkan menit kini tak lagi di hiraukan karena semakin cepat terlewatkan dan rasa ini kini telah tiba saatnya, meninggalkan semuanya terdampar di pesisir barat di tepi samudera india yang tak pernah terbesit akan tinggal disana namun apalah daya karena ini merupakan tugas yang memang harus di jalani siap tak siap harus berangkat.

Besitan rasa yang menyesatkan tetap menghantui setiap kedipan mata, berangkat bersama yang satu sama lain pun tak saling kenal, meski satu kampus tapi tak pernah bertemu, dengan mengawali perjumpaan meski sebentar itu menjadi hal yang sangat berharga untuk mencari tahu dan saling mengenalkan diri untuk saling mengetahui, dengan perjumpaan yang singkat itupun tak cukup untuk mengenal dan memahami sesama, dan tak mampu menghapuskan semua rasa yang selalu menyelinap dalam fikiran, beritikad baik dengan sesama anggota itu merupakan langkah awal untuk memulai ikatan sesama teman untuk saling kenal, keberangkatan yang menjadi sebuah moment bersama, deraian ombak pun terdengar menerpa ruang suara.

Ketika tiba saat yang di nanti kini waktunya untuk menjalani, kuliah pengabdian masyarakat periode II ini kami di tempatkan di ujung dan jauh dari kampus, jarak tempuh dari kampus ke tempat KPM kami kurang lebih memakan waktu tempuh 7 sampai 8 jam, sehingga dalam menjalani KPM ini sangat wajar kalau selama KPM kami tidak bisa izin dengan alasan karena jauh.
Selain jauh tempatnya tempat KPM kami di periode II ini ada juga yang mendapatkan tempat masih sangat pelosok dan al hamdulillah saya beserta teman-teman baru saya mendapatkan tempat di pekon way jambu, dan disinilah saya dan teman-teman mengukir sejarah, membangun silaturrahmi yang lebih dekat selama 40 hari.

Dalam proses KPM ini sebenarnya bukanlah nilai semata dari desa yang kita tempati dan juga nilai dari pihak kampus yang menjadi tujuan terutama itu menambah hubungan kekeluargaan silaturrahmi dan seberapa fungsikah kita, seberapa manfaatkah kita, seberapa pedulikah kita di dalam masyarakat itu. Apalagi dengan waktu yang ammat singkat hanya 40 hari, memang sebelum berangkat terbenak di dalam pikiran kita betapa lamanya saya di negeri orang lain yang masyarakatnya semua berbeda, baik dari segi lingkungan hidup dan juga bahasa mereka, ketika waktu berjalan pikiran seperti ini nantinya akan menjadi sebuah kesan jika kalian merasakan betapa bahagianya berjumpa, bergaul, bermasyarakat dengan mereka yang sebelumnya tidak saling mengenal dengan kita tetapi mereka menyambut kita dengan kegembiraan dengan kekeluargaan dengan kasih sayang dan penuh perhatian dan ini terjadi di Pekon Way Jambu tempat saya dan kawan-kawan KPM.

          Pekon Way Jambu ini masyarakatnya subhanallah, mereka ramah dan juga mampu merangkul dan menjamu orang-orang baru yang datang di pekon  ini, bahkan saya sempat bertanya dengan salah satu masyarakat di Pekon Way Jambu ini “siapapun dek, yang datang ke pekon ini pasti berat buat ninggalin karena betah disini” ujarnya. Tetapi memang benar suatu kebanggaan dan ksenangan sendiri dalam jiwa dan nurani saya pribadi begitu juga deng rekan rekan KPM, apa yang kami rasakan memang sesuai dengan apa yang masyarakat disana ucapkan, terlebih lagi kami disana dijamin keamanannya, kenyamanannya selama 40 hari oleh Bapak Peratin Merah Bangsawan, yang dari awal kami datang sudah di sambut dengan ujaranya seperti itu.


Baca Juga : Wisata Kuliner - Sate Jamur dan Sosis Lapak Si Bujang Rasanya Luar biasa Passs !!!! 38 Batanghari - Lampung Timur
         
          Jadi selama 40 hari ini merupakan waktu yang sangat singkat ketika saya merasakan hidup bermasyarakat  merasa nyaman, betah seperti keluarga sendiri baik rekan-rekan KPM dan juga masyarakat sekitar bahkan saya anggap seperti keluarga semuanya, dan Pekon Way Jambu ini seperti kampung sendiri.
          Semoga penggalan cerita ini mampu mengginspirasi buat kalian semua yang membaca terutama buat mahasiswa yang munkin akan menjalankan KPM/KKN selanjutnya.

Creat by :  Roy A.w

Powered by Blogger.