PUAKHI - Jenderal Andika mengatakan sejak awal TNI tidak ragu dg 364 orang taruna Akmil yang telah diterima. Seluruh taruna telah memenuhi standar sesuai alat pengukuran yang telah diterapkan sejak lama yaitu mulai dari akademik, kesehatan jasmani, psikologi, maupun mental. .
"Tapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami yaitu, Enzo Zenz Allie, maka kami pun juga berusaha untuk objektif," kata Andika di Mabesad, - Jakarta Pusat.
TNI AD menggunakan satu alat ukur yang disebut sudah teruji selama 8 tahun terakhir. Setelah menjalani pengukuran pada akhir pekan lalu, Enzo dinyatakan memenuhi standar. Indeks moderasi bernegara Enzo mencapai 84%.

"Oleh karena itu kami memutuskan, Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua taruna militer yang kami terima beberapa waktu lalu, sejumlah 364," ungkapnya. .
Tapi, nantinya ada penilaian lagi untuk menjadi anggota aktif TNI. Tidak semua taruna lolos. Andika memberi contoh dalam 5 tahun terakhir. Di tahun 2014, ada 3 taruna Akmil yang dikeluarkan sebelum dilantik jadi perwira TNI Angkatan Darat. Sementara itu, ada 1 taruna yang dikeluarkan pada 2015. Sebanyak 4 taruna dikeluarkan pada 2016 dan 5 orang pada 2018.

"Namun demikian penilaian terhadap calon perwira, belum menjadi anggota aktif TNI. Penilaian terhadap calon pada tahap pendidikan 4 tahun. Maka selama 4 tahun pula penilaian berlaku dan tidak semuanya berhasil," kata Andika.

Andika menyadari kabar-kabar viral soal Enzo ini sudah memicu keriuhan. Atas hal itu, dia juga meminta maaf.

"Terus terang Angkatan Darat meminta maaf atas keriuhan yang terjadi tapi kami memang benar-benar tidak bermaksud misalnya dengan sengaja untuk berada dalam pusat kontroversi," ucapnya. - Md(tsa/imk)

POSTINGAN DENNY SIREGAR
ENZO ALLIE

Dua tahun lalu, beberapa minggu setelah HTI dibubarkan, saya dan para petinggi Banser NU menghadap seorang Menteri..

Kami dulu khawatir, kemana para kader dan simpatisan HTI yang sudah dibubarkan itu ? Kalau tidak ditangani dengan tepat, mereka yang jumlahnya ribuan itu bisa direkrut oleh ormas lain yang lebih militan. Bahkan sangat mungkin menjadi "pengantin" bom bunuh diri.

Dan Banser siap merekrut mereka. Istilah kami waktu itu, di Banser kan. Mereka diajak ikut pelatihan Banser yang keras itu, bahkan akan diberikan keanggotaan.

Apakah Banser takut ketika kader-kader HTI itu masuk anggota maka Banser kelak akan berubah menjadi HTI ? Oh, tidak Ferguso. Banser jauh lebih kuat dari itu.

NKRI sudah mendarah daging di anggota Banser. Justru dengan banyaknya teman yang cinta NKRI, diharapkan si kader dan simpatisan HTI yang tidak mengenal Pancasila, akan lebih mengenal bahkan mencintainya.

Enzo Allie itu hanya satu diantara ribuan simpatisan muda HTI yang sebenarnya tidak ideologis. Dia ada karena propaganda kuat HTI di banyak media. Mereka berbeda dengan elit-elit HTI yang sudah sulit diubah. Mereka beda dengan anggota ISIS yang lari ke Suriah.

Lalu, apakah kita harus menghancurkan cita-cita seorang Enzo Allie hanya karena dia pernah memegang bendera hitam, yang jika ditanya detail juga dia hanya mengenal sejarah bendera hitam itu dari HTI saja ? Apakah kita harus membuangnya, memusuhinya, dan menciptakan satu musuh lagi hanya karena kita tidak mau merangkulnya ?

Ketika kita membuang Enzo Allie, maka ia akan mendendam pada negara. Dan dari dendam itu bukan tidak mungkin ia kelak akan menjadi salah satu teroris yang berbahaya. Daripada menciptakan dendam yang tidak berkesudahan, kenapa tidak merangkulnya, mengenalkannya jalan yang benar lalu mengarahkannya ?

Dan TNI adalah organisasi yang tepat. Hanya butuh pengawasan khusus kepada remaja seperti Enzo Allie sebelum ia sadar bahwa negeri ini layak dicintai daripada dimusuhi.

Jika ibunya adalah seorang pendukung Prabowo, so what ?? Apakah kita juga harus membenci pendukung Prabowo selamanya ? Biarkan benci itu milik dia, jangan pindah ke kita. Karena jika kita sama-sama pembenci, apa bedanya kita dengan dia ??

Maaf, jika kita berbeda pandangan kali ini..

Meski begitu, TNI harus berterimakasih pada netizen yang sudah membongkar kelemahan perekrutan di TNI. Dari kasus Enzo Allie ini semoga TNI bisa lebih waspada dan mempersiapkan benteng yang lebih kokoh lagi dalam menciptakan pasukan yang cinta NKRI.

Salam seruput kopi.. ☕☕

Denny Siregar

Post a Comment

Silahkan beri masukan kritik dan saran terbaik-mu

Powered by Blogger.