PUAKHI (Tulang Bawang)-Tim Polres Tulang Bawang menembak mati Topan Brahmana Saputra alias Opang, di areal Jalan Ethanol, Kecamatan Banjaragung, Tulang Bawang, Selasa 6 Agustus 2019. Topan tewas dengan luka dua tembakan tembus dari punggung ke dada. Polisi Tulang Bawang menyebut Opang adalah pelaku spesialis pencuri sarang burung walet.
Sementara tiga rekan Opang, Andri Wijaya, Hamdan keduanya warga Kota Metro, dan Dedi Pariyanto, warga Kabupaten Lampung Timur, diamankan di Polres Tulang Bawang. Polisi juga memburu dua rekan lainnya, AM dan IL, yang kini masuk DPO.
Kasat Reskrim Polres Tulangbawang AKP Sandy Galih P, dalam ekspose di Polres Tulang Bawang mengatakan satu orang pelaku Opang, komplotan sindikat spesialis pencuri sarang burung walet tewas tertembak petugas. Tersangka tewas setelah dua timah panas petugas bersarang di dada dalam penangkapan yakni, Topan Brahmana Saputra alias Opang. Dua orang rekannya dalam pencarian.
Menurut Sandi Galih, petugas mencurigai mobil Sigra BE-1258-ND yang berisi para pelaku. Lalu petugas melakukan pengejaran, dan mereka kabur. Salah seorang pelaku sempat melepaskan dua kali tembakan ke mobil polisi, dan mengenai baju anti peluru.
“Pelaku sempat melepaskan tembakan dan mengenai mobil yang dikendarai anggota Tekab 308 Polres Tulangbawang. Bahkan, peluru pelaku itu, turut mengenai rompi anti peluru petugas. Petugas mengambil tindakan tegas dan terukur,” kata Sandi, saat menggelar konferensi pers, di Mpolres, Selasa (6/8/2019) siang.
Polisi menunjukkan satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver colt 38, berikut 17 butir peluru aktif, dan satu slongsong peluru yang sudah di gunakan. Termasuk berbagai peralatan tang obeng, dari mobil pelaku. “Komplotan ini adalah pelaku spesialis pencuri sarang burung walet, tercatat beraksi di Mesuji, dan Kota Metro dan masuk DPO. Juga membobol Alfa Mart di Kota Metro,” katanya.
Sementara istri Opan menyebutkan suaminya Opan, dari rumahnya di Jalan Imam Bonjol 22 Kota Metro, menyebutkan suaminya Opan, dijemput teman temannya, Senin (5/8) malam. “Pergi dari rumah di jemput teman temannya itu. Tidak bilang kemana,” katanya.
Jenazah Opan tiba di rumah duka di antar ambulan rumah sakit. Kerabat dan keluarga histeris menyambut zasad Opan, yang sejak kecil jauh dari Ayah ibunya itu. Opan sempat menjadi narapidana karena mengkonsumsi ganja. Keluarg dari penjara kemudian membuak usaha jasa pemasangan stiker motor. Opan meninggalkan satu istri dan dua anak yang masih kecil.
Kerabat Opan menyebutkan tidak yakin jika Opan memiliki senjata api apalgi senekat itu menembak Polisi. “Opan itu besar sebagai anak jalanan. Menjadi pengamen di Lampu Merah. Melihat luka tembaknya sepertinya jarak dekat. Dua lubang dari arah punggung menembus paru paru. Kita nanti minta penjelasan polisi terkait kasus ini,” kata salah seorang kerabat Opan, dirumah duka. (red)
Sementara tiga rekan Opang, Andri Wijaya, Hamdan keduanya warga Kota Metro, dan Dedi Pariyanto, warga Kabupaten Lampung Timur, diamankan di Polres Tulang Bawang. Polisi juga memburu dua rekan lainnya, AM dan IL, yang kini masuk DPO.
Kasat Reskrim Polres Tulangbawang AKP Sandy Galih P, dalam ekspose di Polres Tulang Bawang mengatakan satu orang pelaku Opang, komplotan sindikat spesialis pencuri sarang burung walet tewas tertembak petugas. Tersangka tewas setelah dua timah panas petugas bersarang di dada dalam penangkapan yakni, Topan Brahmana Saputra alias Opang. Dua orang rekannya dalam pencarian.
Total terdapat enam pelaku yang sempat diburu anggotanya. Penangkapan para tersangka bermula saat anggota melaksanakan patroli hunting Curat, Curas, dan Curanmor (C3), di Jalan Ethanol, Kecamatan Banjaragung, Selasa (6/8/2019) sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Sandy Galih.
Menurut Sandi Galih, petugas mencurigai mobil Sigra BE-1258-ND yang berisi para pelaku. Lalu petugas melakukan pengejaran, dan mereka kabur. Salah seorang pelaku sempat melepaskan dua kali tembakan ke mobil polisi, dan mengenai baju anti peluru.
Konfrenesi Pers Kasat Reskrim Polres Tulangbawang AKP Sandy Galih P |
“Pelaku sempat melepaskan tembakan dan mengenai mobil yang dikendarai anggota Tekab 308 Polres Tulangbawang. Bahkan, peluru pelaku itu, turut mengenai rompi anti peluru petugas. Petugas mengambil tindakan tegas dan terukur,” kata Sandi, saat menggelar konferensi pers, di Mpolres, Selasa (6/8/2019) siang.
Polisi menunjukkan satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver colt 38, berikut 17 butir peluru aktif, dan satu slongsong peluru yang sudah di gunakan. Termasuk berbagai peralatan tang obeng, dari mobil pelaku. “Komplotan ini adalah pelaku spesialis pencuri sarang burung walet, tercatat beraksi di Mesuji, dan Kota Metro dan masuk DPO. Juga membobol Alfa Mart di Kota Metro,” katanya.
Sementara istri Opan menyebutkan suaminya Opan, dari rumahnya di Jalan Imam Bonjol 22 Kota Metro, menyebutkan suaminya Opan, dijemput teman temannya, Senin (5/8) malam. “Pergi dari rumah di jemput teman temannya itu. Tidak bilang kemana,” katanya.
Jenazah Opan tiba di rumah duka di antar ambulan rumah sakit. Kerabat dan keluarga histeris menyambut zasad Opan, yang sejak kecil jauh dari Ayah ibunya itu. Opan sempat menjadi narapidana karena mengkonsumsi ganja. Keluarg dari penjara kemudian membuak usaha jasa pemasangan stiker motor. Opan meninggalkan satu istri dan dua anak yang masih kecil.
Kerabat Opan menyebutkan tidak yakin jika Opan memiliki senjata api apalgi senekat itu menembak Polisi. “Opan itu besar sebagai anak jalanan. Menjadi pengamen di Lampu Merah. Melihat luka tembaknya sepertinya jarak dekat. Dua lubang dari arah punggung menembus paru paru. Kita nanti minta penjelasan polisi terkait kasus ini,” kata salah seorang kerabat Opan, dirumah duka. (red)
Post a Comment
Silahkan beri masukan kritik dan saran terbaik-mu